Mahasiswa PPG IPI Garut Gelar Workshop Teknologi Pembelajaran untuk Guru: Mengintegrasikan AI dalam Dunia Pendidikan


Suasana penuh antusiasme terlihat di MTs Al-Falah Biru Garut saat para guru mengikuti Workshop Media Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Pengenalan AI, yang digelar oleh mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.

“Suasana penuh semangat dan kebersamaan terlihat dalam workshop yang digelar oleh mahasiswa PPG IPI Garut. Para peserta, termasuk para guru dan mahasiswa, berfoto bersama setelah sesi pembelajaran yang interaktif dan menginspirasi.”

Workshop ini merupakan bagian dari tugas Proyek Kepemimpinan oleh kelompok 3 yang bernama SYNESTIA, di bawah bimbingan Dr. Agus Hamdani, M.Pd., dengan Yosep, M.Pd. sebagai ketua pelaksana. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan para guru pada berbagai platform digital yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Selama workshop, para peserta diperkenalkan dengan sejumlah aplikasi canggih, seperti ChatGPT, Microsoft Copilot, Canva, Gamma, Quizizz, Google Form, dan PowerPoint. Tak hanya teori, para guru juga diberi kesempatan untuk langsung praktik, mulai dari menyusun soal, membuat kuis digital, hingga mendesain media ajar visual berbasis AI.

Yosep, M.Pd., selaku ketua pelaksana, menjelaskan bahwa teknologi bukanlah pengganti guru, melainkan mitra yang dapat memperkuat proses pembelajaran. “Inilah misi kami lewat workshop ini: untuk menunjukkan bahwa teknologi adalah alat yang bisa membantu guru dalam mengajar, bukan menggantikan peran mereka,” katanya.

Dr. Agus Hamdani, M.Pd., sebagai dosen pembimbing, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini, yang dianggap sebagai langkah nyata mahasiswa PPG dalam memperkuat sinergi antara guru dan teknologi. “Ini bukan hanya tentang aplikasi, tapi tentang mindset inovatif dan kesiapan untuk menghadapi era digital yang terus berkembang,” ujarnya.

Suhartati, salah satu pemateri dalam workshop, menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan bagi para guru. “Teknologi seharusnya menjadi mitra, bukan penghalang. Oleh karena itu, guru juga harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” ungkapnya.

Workshop ini membuktikan bahwa semangat Merdeka Belajar dapat diwujudkan dalam bentuk nyata. Dengan guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan inovator di kelas, teknologi menjadi sarana penting dalam membentuk pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang berfokus pada pengembangan teknologi dan inovasi dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan pengalaman yang lebih menarik bagi peserta didik. ***


This will close in 10 seconds

error: Content is protected !!